Daftar Blog Saya
Rabu, 22 Februari 2012
Senin, 20 Februari 2012
kasih ibu
Dear All...
Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.
Si ibu bertanya " itu burung apa yg berdiri disana ??"
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sdikit kesal anaknya menjawab " ya bangau mama?..."
Kemudian ibunya kembali bertanya
" Lantas itu burung apa ?" Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak menjawab "ya bangau mama. kan sama saja!..emanknya mama gak liat dia terbang!"
Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan.."Dulu 35
tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yg sama untuk mu
sebanyak 10 kali,..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tp kau
membentak ku 2 kali.."
Si anak terdiam...dan memeluk mamanya.
Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama
kepada kita? Sayangilah Mama/Ibu-mu dgn sungguh2 krn sorga berada di
telapak kaki Ibu.
Mohon ampunan jika km pernah menyakiti hati Ibumu.
Dan teruskan kpd Org2 yg perlu membaca renungan ini.
*Pernah kita ngomelin Dia ?'Pernah!':s
*Pernah kita cuekin Dia ? 'Pernah!' >:/
*Pernah kita mikir apa yg Dia pikirkan? 'nggak!' :/
* Sebenernya apa yg dia fikirkan ?
'Takut' :(
-Takut ga bisa liat kita senyum , nangis atau ketawa lg.
- Takut ga bisa ngajar kita lagi
Semua itu karena waktu Dia singkat..
Saat umi/abi menutup mata , Ga akan lg ada yg cerewet. :(
Saat kita nangis manggil2 dia , apa yg dia bales ?
'Dia cuma diam' :(
Tapi bayangannya dia tetap di samping kita dan berkata : "Anakku jgn nangis, mama/papa msh di sini. Umi/abi msh syg kamu." :(
Kirim ke teman2mu kalau kamu sayang & menghargai orangtua kamu.
Sayangilah mereka sblm waktunya hbs.. ({})
I LOVE U ayah dan ibu.
Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani Anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.
Si ibu bertanya " itu burung apa yg berdiri disana ??"
"Bangau mama" anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sdikit kesal anaknya menjawab " ya bangau mama?..."
Kemudian ibunya kembali bertanya
" Lantas itu burung apa ?" Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak menjawab "ya bangau mama. kan sama saja!..emanknya mama gak liat dia terbang!"
Air menetes dari sudut mata si mama sambil berkata pelan.."Dulu 35 tahun yang lalu aku memangku mu dan menjawab pertanyaan yg sama untuk mu sebanyak 10 kali,..sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tp kau membentak ku 2 kali.."
Si anak terdiam...dan memeluk mamanya.
Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita? Sayangilah Mama/Ibu-mu dgn sungguh2 krn sorga berada di telapak kaki Ibu.
Mohon ampunan jika km pernah menyakiti hati Ibumu.
Dan teruskan kpd Org2 yg perlu membaca renungan ini.
*Pernah kita ngomelin Dia ?'Pernah!':s
*Pernah kita cuekin Dia ? 'Pernah!' >:/
*Pernah kita mikir apa yg Dia pikirkan? 'nggak!' :/
* Sebenernya apa yg dia fikirkan ?
'Takut' :(
-Takut ga bisa liat kita senyum , nangis atau ketawa lg.
- Takut ga bisa ngajar kita lagi
Semua itu karena waktu Dia singkat..
Saat umi/abi menutup mata , Ga akan lg ada yg cerewet. :(
Saat kita nangis manggil2 dia , apa yg dia bales ?
'Dia cuma diam' :(
Tapi bayangannya dia tetap di samping kita dan berkata : "Anakku jgn nangis, mama/papa msh di sini. Umi/abi msh syg kamu." :(
Kirim ke teman2mu kalau kamu sayang & menghargai orangtua kamu.
Sayangilah mereka sblm waktunya hbs.. ({})
I LOVE U ayah dan ibu.
Sabtu, 18 Februari 2012
Tugas paper bahasa
PENGELOLAAN
TATA RUANG,TATA LINGKUNG DAN PROMOSI YANG BAIK MENINGKATKAN PARIWISATA KOTA
CIAMIS
(Study
Kasus Pantai Pengandaran)
Pendahuluan
Pembangunan Nasional Indonesia mencakup pada seluruh
bidang kehidupan baik aspek alamiah maupun sosial dengan bertumpu pada
pembangunan ekonomi, pemerataan pembangunan dan stabilitas nasional yang
dinamis. Di dalam GBHN dilaksanakan pembangunan Nasional bidang pariwisata
termasuk dalam sektor pembangunan ekonomi yang sasarannya
(1)
mendayagunaan sumber dan potensi kepariwisataan nasional yang dapat
diandalkan, memperbesar penerimaan devisa
(2)
memperkenalkan kekayaan. peninggalan seiarah, kekayaan alam seluruh pelosok tanah
air
(3)
penyediaan sarana dan prasarana yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
Untuk perekmbangan pariwisata sejak benar-benar tergantung kepada politik pemerintah,
perasaan ingin tahu, adat ramah tamah, jarak dan waktu. atraksi objek
wisata, akomodasi pengangkutan, harga-harga, publisitas dan promosi, dan
kesempatan berbelanja. sumber daya alam memegang peranan penting bagi
pengembangan pariwisata. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang
diketernukan oleh manusia di dalam lingkungannya yang dapat dipergunakan
dengan sesuatu cara untuk keuntungan. Sumber daya yang disediakan oleh
alam termasuk air yang dapat menghasilkan sumber energi melalui tenaga
hidro elektris dapat menjadi sarana pengangkutan dan dapat menyediakan
tempat untuk kegiatan pariwisata. Pariwisata sebagai upaya pelaksanaan
trilogi pembangunan terutama penunjang pertumbuhan etonomi yang didukung
oleh sumber daya alam yang memadai dan harus dikelola dengan manajemen
yang baik. Dalam hal inl perlu diamati tentang pemanfaatan sumber daya
alam bagi pengembangan pariwisata yaitu unsur-unsur sumber daya alam apa
saja yang terkait dalam rangka pengembangan pariwisata. Bidang
pariwisata mempunyai peranan penting dalam perekonomian Nasional dan
regional, baik sebagai sumber devisa negara maupun sumber lapangan kerja
bagi masyarakat kota dan desa memperkenalkan alam dan nilai budaya
bangsa. Pariwisata dalam negeri terus dikembangkan dan diarahkan untuk
memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa serta menanamkan jiwa, semangat dan
nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan Nasional
disamping untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Untuk ini perlu
dikembangkan objek-objek pariwisata serta promosi bagi daerah yang sudah
menjadi daerah pariwisata dan daerah yang berpotensi untuk pariwisata
tapi belum dikembangkan. Hal ini sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah
bahwa tahun 1991 adalah tahun kunjungan wisata Indonesia, maka dirasakan
perlu untuk mengembangkan daerah-daerah pariwisata sehingga bisa diharapkan
kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Dan salah satu kota yang saya akan angkat mengenai
karya ilmiah ini adalah kabupaten ciamis. Kabupaten Ciamis mempunyai potensi di
bidang pariwisata yang cukup besar untuk dikembangkan, dengan terdapatnya
berbagai obyek wisata, baik obyek wisata alam maupun obyek wisata buatan.
Mengingat obyek wisata yang ada dan potensinya yang cukup pesat dimasa
mendatang. Dari beberapa obyek wisata yang ada di Kabupaten Ciamis, obyek
wisata pantai Pangandaran merupakan taman wisata yang memiliki berbagai
keistimewaan seperti pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara
pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan
aman, terdapat pantai dengan hamparan pasir putih dan terdapat taman laut
dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona. Dengan pemandangan alamnya
yang sangat indah. Obyek wisata pantai Pangandaran sangat diharapkan dapat
memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap PAD Kabupaten Ciamis. Tetapi
keberadaan obyek wisata pantai Pangandaran ini akan kurang berdaya guna apabila
pemerintah daerah Kabupaten Ciamis sebagai pihak pengelola tidak berupaya untuk
mengelolanya dengan baik. Dalam hal ini terutama faktor-faktor penunjang obyek
wisata seperti daya tarik, sarana dan prasarana serta promosi.
Perkembangan Obyek Wisata Pantai Pangandaran Salah
satu obyek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Ciamis adalah obyek wisata
pantai Pangandaran. Obyek wisata ini telah mulai dikelola secara tradisional
sejak tahun 1970- an.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Ciamis dalam
mengembangkan obyek wisata pantai Pangandaran. Dan Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mendorong dan menghambat dalam pengembangan potensi obyek
wisata pantai Pangandaran. Dan dari faktor tersebut dapat pula diketahui bagian
mana yang harus dikembangkan itu.
Manfaat yang dapat diambil dari
penelitian ini bagi masyarakat adalah mengetahui kekurangan obyek wisata di
daerahnya sehingga dapat dikembangkan agar lebih baik. Juga dapat menaambah
wawasan penulis tentang pariwisata di jawa barat terutama di daerah kabupaten
Ciamis.
Metode yang digunakan penulis untuk
membuat karya tulis ilmiah ini adalah dengan searching di google. Karena
keterbatasan waktu dan keterbatasan topic yang diberikan. Model penalaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penalar induktif (Tanudirjo, 1988), sehingga
generalisasi empiris yang dihasilkan dapat pula diterapkan untuk menyelesaikan
permasalahan serupa di daerah lain. Karena menggunakan penalaran induktif, maka
rumusan hipoteses tidak diperlukan. Teoriteori baik yang berhubungan dengan
pengelolaan sumberdaya budaya maupun pariwisata mempunyai kedudukan sebagai
pengarah penelitian dan supporting argument. Analisis yang
dilakukan adalah analisis yang bersifat kualitatif, terhadapunit-unit analisis
(Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 73)
Kabupaten Ciamis memiliki banyak tempat tujuan wisata
yang memberikan sumbangan besar bagi Pendapatan Asli Daerah. Pangandaran,
sebagai salah satu primadona wisata pantai di Jawa Barat merupakan daerah
tujuan wisata utama di Ciamis. Ribuan Wisatawan domestik dan mancanegara
mengunjungi Pangandaran setiap tahunnya. Terutama pada hari-hari menjelang
Tahun Baru atau hari raya.
ISI
Pengertian Pariwisata
Menurut
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ;
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati obyek dan daya tarik wisata
Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur yaitu :
Jadi pengertian wisata itu mengandung unsur yaitu :
(1)
Kegiatan perjalanan;
(2)
Dilakukan secara sukarela;
(3)
Bersifat sementara;
(4) Perjalanan itu
seluruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
Pariwisata menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka
A.Yoeti (1992:8) adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi
wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam
proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
Menurut Richard
Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-47) menjelaskan definisi pariwisata
sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk
sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain
meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
Menurut definisi
yang lebih luas yang dikemukakan oleh H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut
: Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi
sosial, budaya, alam dan ilmu. Sedangkan menurut pendapat dari James J.Spillane
(1982:20) mengemukakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan
dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu,
memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas,
berziarah dan lain-lain.
Obyek
Wisata
Sedangkan
pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990
yaitu yang menjadi sasaran perjalanan wisata yang meliputi :
1. Ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti :
pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis,
serta binatang-binatang langka.
2. Karya manusia yang
berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya,
wisata agro (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman
rekreasi, dan tempat hiburan.
3. Sasaran wisata
minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan,
tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat
ziarah dan lain-lain.
Kemudian pada angka 4 di dalam
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 dijelaskan pula bahwa Pariwisata adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya
tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dengan demikian
pariwisata meliputi :
a. Usaha jasa
pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata,
konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata,
informasi pariwisata);
b. Usaha sarana
pariwisata yang terdiri dari : akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata dan
sebagainya;
c. Usaha-usaha
jasa yang berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata.
Menurut Chafid Fandeli (2000: 58), obyek wisata adalah
perwujudan daripada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah
bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi
wisatawan. Sedangkan obyek wisata alam adalah obyek wisata yang daya tariknya
bersumber pada keindahan sumber daya alam dan tata lingkungannya.
Jenis
Obyek wisata
Penggolongan jenis obyek wisata akan terlihat dari
ciri-ciri khas yang ditonjolkan oleh tiap-tiap obyek wisata. Dalam UU No. 9
Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa obyek dan daya tarik wisata
terdiri dari :
1)
Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan
alam, serta flora dan fauna.
2)
Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
sejarah, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman
rekreasi dan tempat hiburan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, obyek wisata dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu wisata buatan manusia dan wisata alam.
Pada dasarnya obyek wisata pantai Pangandaran ini mempunyai dua bagian tersebut
karena selain memiliki laut dengan daya tariknya dan keindahan alam, juga
didukung oleh berbagai hasil karya manusia yang dapat menarik wisatawan. Selain
itu juga didukung oleh kondisi masyarakat setempat yang masih kental dengan
upacara adat seperti hajat laut yakni, upacara yang dilakukan nelayan di
Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima
kasih
mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen kelaut lepas.
Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat
di Pantai Timur Pangandaran. Event pariwisata bertaraf internasional
yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran
International Kite festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang
bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli yang ternyata cukup menarik minat
wisatawan.
Basis pengembangan pariwisata adalah potensi sumber
daya keragaman budaya, seni, dan alam (pesona alam). Pengembangan sumber daya
tersebut dikelola melalui pendekatan peningkatan nilai tambah sumber daya
secara terpadu antara pengembangan produk pariwisata dan pengembangan pemasaran
pariwisata melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat lokal dalam rangka
pengembangan pariwisata. Tujuan program ini adalah mengembangkan dan memperluas
diversifikasi produk dan kualitas pariwisata nasional yang berbasis pada
pemberdayaan masyarakat, kesenian, dan kebudayaan, dan sumber daya alam (pesona
alam) local dengan tetap memperhatikan kelestarian seni dan budaya tradisional
serta kelestarian lingkungan hidup setempat, mengembangkan dan memperluas pasar
pariwisata terutama pasar luar negeri. Berdasarkan hal diatas maka pembangunan
kepariwisataan memiliki 3 fungsi
atau
tri-fungsi, yaitu :
1.
Menggalakkan kegiatan ekonomi
2.
Memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan
3.
Memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta menanamkan jiwa semangat, dan nilai-nilai
luhur bangsa dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.
Di samping itu untuk tercapainya tri-fungsi tersebut
diatas maka harus ditempuh 3 macam upaya atau tri-fungsinya, yaitu :
1.
Pengembangan obyek dan daya tarik wisata
2.
Meningkatkan dan mengembangkan promosi dan pemasaran, dan
3.
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan.(Sunardi, 2001 : 46)
Indonesia memiliki peluang yang besar dalam
pengembangan pariwisata. Hal
ini
dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Meskipun pernah terjadi krisis minyak dan resesi ekonomi yang berkepanjangan
ternyata wisatawan terus meningkat jumlahnya tidak banyak berpengaruh,
2.
Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, anggaran untuk berlibur
cenderung meningkat,
3.
Tersedianya waktu berlibur yang cukup panjang di negara-negara sumber wisatawan,
4.
Kemajuan teknologi dibidang transportasi dan komunikasi mendorong orang untuk
bepergian jauh,
5.
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Asia Pasifik memberikan peluang bagi
Indonesia untuk dikunjungi,
6.
Diversifikasi produk wisata akan memperluas lingkup pilihan untuk berlibur ke
Indonesia,
7.
Tingkat sadar wisata masyarakat semakin meningkat. Hal ini akan dapat memberikan
dukungan yang lebih nyata bagi pengembangan pariwisata,
8.
Aksesibilitas ke Indonesia semakin bertambah luas akan mendorong arus kunjungan
wisatawan mancanegara,
9.
Semakin mantapnya pengaturan dan kelembagaan di bidang pariwisata akan
mendukung pelaksanaan hal-hal yang berkaitan kerjasama lintas sektoral baik
disektor pemerintah maupun swasta. (Wagito,2001 :8)
Menurut Salah Wahab (2003 : 110) ada dua hal yang
dapat ditawarkan kepada wisatawan sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung
ke suatu daerah tujuan wisata, dimana kedua hal tersebut dapat berupa alamiah
atau buatan manusia, yaitu :
a.
Sumber-sumber alam
1) Iklim: udara lembut, bersinar matahari, kering
dan bersih.
2)
Tata letak tanah dan pemandangan alam: dataran, pegunungan yang berpanorama
indah, danau, sungai, pantai, bentuk-bentuk yang unik, pemandangan yang indah,
air terjun, daerah gunung berapi, gua dan lain-lain.
3) Unsur rimba: hutan-hutan lebat, pohon-pohon
langka, dan sebagainya.
4)
Flora dan fauna: tumbuhan aneh, barang-barang beragam jenis dan warna, kemungkinan
memancing, berburu dan bersafari foto binatang buas, taman nasional dan taman
suaka binatang buas dan sebagainya.
5)
Pusat-pusat kesehatan: sumber air mineral alam, kolam lumpur berkhasiat untuk
mandi, sumber air panas alam untuk penyembuhan penyakit dan sebagainya.
b.
Hasil karya buatan manusia yang ditawarkan
Ada
5 (lima) kategori utama yang ditawarkan, yaitu :
1)
Yang berciri sejarah, budaya dan agama :
a) Monumen-monumen dan peninggalan-peninggalan
bersejarah dari peradaban masa lalu
b)
Tempat-tempat budaya seperti museum, gedung kesenian, tugu peringatan, perpustakaan,
pentas-pentas budaya rakyat, industri seni kerajinan tangan dan lain-lain.
c)
Perayaan-perayaan tradisional, pameran-pameran, eksibisi, karnaval,
upacaraupacara adat, ziarah-ziarah dan sebagainya.
d) Bangunan-bangunan raksasa dan biara-biara
keagamaan.
2)
Prasarana-prasarana
a) Prasarana umum yang meliputi :
Sistem penyediaan air
bersih, kelistrikan, jalur-jalur lalu lintas, system pembangunan limbah, sistem
telekomunikasi dan lain-lain.
b) Kebutuhan pokok pola
hidup modern misalnya Rumah sakit, apotik, bank, pusat-pusat pembelanjaan,
rumah-rumah piñata rambut, toko-toko bahan makanan, kantor-kantor pemerintahan
(polisi, penguasa setempat, pengadilan dan sebagainya), toko-toko rokok,
kedai-kedai obat, toko-toko kacamata, warung-warung surat kabar, toko-toko
buku, bengkel-bengkel kendaraan bermotor, pompa-pompa bensin dan lain-lain.
c) Prasarana wisata
yang meliputi :
(1) Tempat-tempat
penginapan wisatawan : hotel, motel, pension, rumah susun, kamar keluarga yang
disewakan, bangunan-bangunan wisata sosial (desa wisata, tempat-tempat kemah,
tempat-tempat karavan, pondok remaja dan sebagainya), rumah-rumah katering
(restoran, kedai-kedai minuman, rumahrumah makan sederhana, warung-warung sate
dan sebagainya)
(2) Tempat- tempat
menemui wisatawan
(a) Untuk pengurusan
perjalanan Agen-agen perjalanan, badan usaha perjalanan, usaha sewa- menyewa kendaraan
serta agen-agen yang mengatur ekskursi dan jalan-jalan keliling kota
(b) Untuk menyampaikan
informasi dan propaganda Kantor-kantor penerangan wisata di pintu-pintu masuk
suatu negara, kota atau daerah tertentu
• Organisasi-
organisasi lokal atau sekitarnya yang mengurus pariwisata
• Komite-komite
upacara perayaan-perayaan khusus
(3)
Tempat-tempat rekreasi dan sport : fasilitas sport untuk musim dingin dan
panas, fasilitas perlengkapan sport darat dan air dan lain-lain
3)
Sarana pencapaian dan alat transportasi penunjang meliputi : pelabuhan udara, laut
bagi negara-negara yang berbatasan dengan laut, sungai,atau danau multinasional,
kereta api dan alat transportasi darat lainnya, kapal-kapal, system angkutan
udara, angkutan di pegunungan dan lain-lain.
4)
Sarana pelengkap : seperti halnya prasarana, ,maka sarana pelengkap ini berbeda
menurut keadaan perkembangan suatu negara. Pada umumnya sarana ini meliputi gedung-gedung
yang menjadi sumber produksi jasa-jasa yang cukup penting tetapi tidak mutlak
diperlukan oleh wisatawan. Umumnya sarana pelengkap ini bersifat rekreasi dan
hiburan seperti misalnya : gedung-gedung sandiwara, bioskop, kasino, nightclub,
kedai-kedai minum, warung-warung kopi, klub-klub dan lain-lain
5)
Pola hidup masyarakat yang sudah menjadi salah satu khasanah wisata yang sangat
penting. Cara hidup bangsa, sikap, makanan dan sikap pandangan hidup, kebiasaannya,
tradisinya, adat istiadatnya, semua itu menjadi kekayaan budaya yang menarik
wisatawan ke negara mereka. Hal ini berlaku khususnya bagi negara-negara sedang
berkembang yang masyarakat tradisionalnya berbeda dari masyarakat tempat
wisatawan itu berasal. Modal dasar yang penting lainnya yakni sikap bangsa dari
negara tersebut terhadap wisatawan; keramah tamahan, keakraban, rasa suka
menolong dan tidak bertindak mengeksploitasi dan lain-lain.
Pariwisata
Ciamis
Kabupaten Ciamis adalah sebuah kabupaten di Provinsi
Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Ciamis Kota. Kabupaten Ciamis terletak
di ujung selatan bagian timur propinsi Jawa Barat, dengan luas Wilayah 2.377.28
km² sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan dataran
tinggi, kecuali di perbatasan dengan Jawa Tengah bagian selatan, serta sebagian
wilayah pesisir. Pantai selatan Ciamis bagian timur berupa teluk, diantaranya
Teluk Pangandaran, Teluk Parigi, dan Teluk Pananjung. Secara geografis Kabupaten
Ciamis sangat strategis, karena berada pada perbatasan antara Jawa Barat dengan
Jawa Tengah, dan dilalui jalan regional yang menghubungkan kedua propinsi
disamping merupakan Daerah aliran sungai (DAS) Citanduy dengan beberapa anak
sungai. Dilihat dari kondisi geografis Kabupaten Ciamis memiliki ciri yang
berbeda yaitu di bagian utara merupakan dataran tinggi, bagian tengah merupakan
panduan antara dataran tinggi dan dataran rendah, sedangkan dibagian selatan
merupakan dataran rendah yang pada akhirnya daerah ini terhubung ke pantai.
Kondisi geografi karakteristik dan budaya yang beragam, serta alur transportasi
yang memadai merupakan modal dasar pengembangan kepariwisataan serta menempatkan
pariwisata di Kabupaten Ciamis menjadi sektor andalan bersama-sama dengan
sektor pertanian. Kabupaten Ciamis merupakan daerah tujuan wisata yang sering dikunjungi
wisatawan domestik bahkan mancanegara. Dengan kekayaan keindahan alam dan
budayanya, serta faktor sejarah , kekayaan seni dan ragam budaya rakyat yang
bernilai tinggi. Kabupaten Ciamis sangat potensial dijadikan pengembangan kepariwisataan,
karena Kabupaten Ciamis banyak memiliki keindahan alam yang masih alami dan
khas seperti banyaknya ditemui pantai, penggunungan, danau,
peninggalan-peninggalan sejarah dan masih banyak lagi. Tercatat banyak sekali
objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata safari, wisata bahari,
wisata kota, wisata budaya dan wisata sejarah. Pencapaian ke objek wisata
relatip mudah dengan terdapatnya sarana prasarana kepariwisataan yang sudah
terbangun seperti, Bandar Udara Nusawiru, Dermaga Penyebrangan Ferry di
Majingklak, dan sarana jalan yang memadai. Mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis
terus berupaya memberdayakan segenap potensi yang ada untuk dijadikan modal dan
produk wisata yang dapat memberikan peluang untuk lebih maju dan berkembangnya
sektor kepariwisataan
di
Kabupaten Ciamis, sebagaimana tekad Pemerintah dan Masyarakat Ciamis yang
dituangkan dalam Visi Kabupaten Ciamis yakni “Dengan Iman dan Taqwa Ciamis
Terdepan Dalam Agribisnis dan Pariwisata di Priangan Tahun 2009”.
Kabupaten Ciamis memiliki 21 obyek wisata, 1 rest
area (tempattransit), 1 penyebrangan ferry majingklak, 1 pusat
kenelayanan Bojong Salawe dan Bandara Nusawiru yang terbentang mulai dari utara
sampai selatan, dengan jenis obyek dan daya tarik wisata yang bervariasi mulai
dari obyek wisata budaya, obyek wisata alam dan obyek wisata minat
khusus.(Wawancara dengan Bapak Mamat Surya Wijaya sebagai Kasi pengembangan
wisata pada tanggal 16 September 2004) Potensi-potensi pariwisata di Ciamis
merupakan obyek wisata yang mempunyai prospek cukup baik sebagai daerah tujuan
wisata di Jawa Barat karena mempunyai potensi alam yang sangat mendukung. Jenis
obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Ciamis dikelompokan ke dalam 3 (tiga)
jenis, yaitu :
1)
Obyek dan daya tarik wisata budaya, terdiri dari: Situ Lengkong Panjalu, Astana
Gede Kawali, Karang Kamulyan, Kampung Kuta, dan Situs Gunung Susuru
2)
Obyek dan daya tarik wisata alam, terdiri dari : Pantai Pangandaran, Karapyak,
Palatar Agung, Karang Nini, Lembah Putri, Karang Tirta, Batu Hiu, Batu Karas,
Madasari, Keusik Luhur, dan Situ Mustika
3)
Obyek dan daya tarik wisata minat khusus, terdiri dari : Curug Tujuh, Goa
Donan, Cagar Alam Pananjung, Citumang, dan Cukang Taneuh/Green Canyon.
(Wawancara dengan Bapak Mamat Surya wijaya sebagai Kasi pengembangan wisata
pada tanggal 16 september 2004)
Objek Wisata Kabupaten Ciamis
1.
|
|
9.
|
||||
2.
|
10.
|
|||||
3.
|
11.
|
|||||
4.
|
12.
|
|||||
5.
|
13.
|
|||||
6.
|
14.
|
|||||
7.
|
15.
|
|||||
8.
|
16.
|
Wisata
Pantai Pangandaran
Pangandaran
merupakan objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat. Terletak
di desa pananjung kecamatan pangandaran. Jarak dari Jakarta ke Pangandaran
adalah 393km. Keistimewaan dari pantai pangandaran adalah kita dapat melihat
terbit dan tenggelamnya matahari dari satu lokasi yang sama Menakjubkan…!!
Selain
bermain dan menikmati suasana pantai. Kita juga akan pergi cagar alam
pangandaran. Di cagar alam pangandaran ini kita akan menyusuri hutan yang
menyimpan sejuta pesona. Cagar alam seluas 1000 hektar memiliki berbagai flora
dan fauna langka seperti bunga raflesia padma, banteng, rusa, dan berbagai
jenis kera
Cagar alam Pangandaran
Disini juga terdapat pula goa-goa alam dan goa
buatan seperti: Goa panggung, Goa Parat, Goa Sumur Mudal, Goa lanang dan goa
jepang. Serta sumber air Rengganis, dan Pantai pasir putih serta taman laut. Di
dalam goa alam kita dapat melihat stalaknit-stalaknit alam yang mempunyai
bentuk aneh. kita dapat melihat batu yang menyerupai paha ayam, lalu ada batu
kelamin yang konon katanya dapat memberikan jodoh bagi orang yang menyentuh
batu tersebut, selain itu ada Karang yang bisa berbunyi jika dipukul-pukul. terus
ada batu kristal yang berkelap kelip, kemudian ada batu mirip onta, batu mirip
kepala gajah, aneh-aneh bentuknya. Susur goa memberikan tantangan yang sangat
menarik sekali
Lalu
di dekat Daerah Pangandaran, terdapat sebuah daerah wisata yang cukup terkenal,
yaitu green canyon. Disini kita dapat mengarungi sungai dengan menggunakan
perahu. melawan arus sungai, Sesampai nya di akhir perjalanan, kita akan
melihat sebuah Goa dengan stalaknit yang sangat indah. Anda juga dapat berenang
terus masuk menyusuri sungai, disana kita akan dapat melihat keindahan yang
lebih indah.
Anda
tentunya tidak ingin pulang dengan tangan kosong bukan? Setelah berpetualang
dan bersantai Di pangandaran kita dapat berbelanja. Apalagi jika anda mempunyai
jiwa belanja yang kuat. Di Pangandaran banyak terdapat kios-kios yang menjual
“oleh-oleh” siap untuk dibawa pulang. Mulai dari kios Temporary tattoo, Kios
pakaian, pernak pernik khas pantai , sampai kios ikan asin menunggu untuk
dikunjungi.
Objek
wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa
Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis,
memiliki berbagai keistimewaan seperti:
·
Dapat melihat terbit dan tenggelamnya
matahari dari satu tempat yang sama
·
Pantainya landai dengan air yang jernih
serta jarak antara pasang dan surut relatif lama
sehingga
memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
·
Terdapat pantai dengan hamparan pasir
putih
·
Tersedia tim penyelamat wisata pantai
·
Jalan lingkungan yang beraspal mulus
dengan
·
penerangan jalan yang memadai
·
Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan
kehidupan laut yang mempesona.
Dengan
adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran
dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar,
memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun
acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang
dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka
terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara
ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di
Pantai Timur Pangandaran.
Event pariwisata bertaraf internasional yang
selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional
(Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya
yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas
yang tersedia:
1.
Lapang parkir yang cukup luas,
2.
Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3.
Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4.
Gedung bioskop, diskotik
5.
Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6.
Bumi perkemahan,
7.
Sepeda dan ban renang sewaan,
8.
Parasailing dan jetski.
Masalah-masalah yang ada di pariwisata kota ciamis
Kebersihan kota ciamis yang perlu ditingkatkan
Seringkali usai
perayaan tahun baru sampah berserakan di sepanjang garis pantai kawasan wisata
Pangandaran. Akibatnya, sepanjang jalur pantai tampak kotor dan kumuh. Tentunya
hal itu mengganggu kenyamanan pengunjung yang hendak menghabiskan liburannya
disana. Rahlan S, Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Ciptakarya Kebersihan
dan Tata Ruang Kab Ciamis, ketika dimintai tanggapannya oleh HR, Senin (4/1) di
ruang kerjanya mengatakan, pihaknya terkendala jumlah personil kebersihan yang
kurang memadai. Menurutnya, hal itulah yang menjadi dasar dan alasan selama ini
kenapa kebersihan di sejumlah tempat seperti objek wisata pangandaran menjadi
terbengkalai. Selain itu, kendala lain yang menyebabkan hal itu terjadi akibat
insentif petugas di lapangan yang sangat minim. “Kurangnya tenaga kebersihan,
sarana prasarana serta tidak adanya insentif untuk tenaga kebersihan juga
menjadi salah satu penyebab lambatnya penanganan kebersihan di objek wisata
pangandaran,” katanya. Selain itu, Rahlan menambahkan, permasalahan sampah di
objek wisata pangandaran juga disebabkan oleh kurangnya kedisiplinan para
pengunjung, berdatangannya PKL (pedagang kaki lima) musiman, dan PKL permanen. Rahlan
menerangkan, jumlah tenaga kebersihan yang ada di objek wisata pangandaran saat
ini sebanyak 73 orang termasuk staf administrasi yang terdiri dari 51 orang PNS
dan 22 orang honorer.
Bantuan dari kab.
Ciamis hanya paling banyak dua sampai tiga orang saja. Sementara jumlah
personil yang diperlukan untuk menangani kebersihan di pantai pangandaran saat
hari-hari ramai seperti tahun baru minimalnya mencapai 200 orang lebih.
Dia menabahkan, kini
sarana yang dimiliki pihaknya hanya 2 unit kendaraan dumm truck dan 1 unit
kendaraan amroll. Kendala lainnya yang menghambat proses akhir pembersihan
adalah jalur menuju TPA (tempat pembuangan akhir) Purbaluyu yang masih rusak.
“Jelas kami kesulitan, apalagi dengan
jarak Pangandaran Purbaluyu sekitar 15 KM, dengan kondisi jalan yang rusak,
akibatnya pengangkutan sampah pun menjadi sedikit terhambat,” ungkapnya.
Adapun retribusi
kebersihan perhari bagi PKL di sekitar objek pangandaran Rp. 300,-, untuk kios
Rp. 300,-, Pengunjung Rp. 200,-, sementara untuk Hotel sebesar Rp. 40.000
perbulannya, dan untuk restoran berdasarkan klasifikasi tertentu, restoran
besar Rp. 15.000,- , Restoran sedang Rp. 12.000,- , dan restoran kecil Rp.
8000,-.
Hendra, Staf Bidang
Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kab Ciamis, ketika
ditemui HR, mengatakan, kondisi objek pangandaran yang ramailah yang
menyebabkan bertumpuknya sampah dan terkendalanya proses pembersihan.
Untuk itu, pihaknya beserta kelompok penggerak pariwisata
berharap semua unsur untuk berupaya membantu memaksimalkan peran dalam
membangun objek wisata di kab Ciamis.
Kurangnya
promosi
Wisatawan
mengenal Pangandaran saat ini kebanyakan dari cerita dan informasi dari mulut
ke mulut. Sangat sedikit informasi yang menyampaikan Pangandaran dalam sebuah
iklan televisi maupun radio. Bahkan untuk versi internetnya saja banyak
didominasi oleh inisiatif-inisiatif dari warga atapun orang yang care akan
kemajuan Pangandaran.
Sejauh
ini pihak Pemerintah Kabupaten Ciamis sangat jarang bahkan bisa dibilang belum
membuat sebuah iklan televisi yang menampilkan eksotistme pantai Pangandaran
dan wisata disekitarnya. Mungkin semuanya kembali kepada masalah anggaran.
Namun apabila mempunyai keingininan sebetulnya mahalnya iklan televisi bisa
disiasati dengan masuknya di beberapa tivi lokal atau regional yang tarifnya
sangat murah. Disamping itu pemerintah bisa membuat event yang bisa dikerjasamakan
dengan televisi nasional.
Di
Iklan wisata Visit Indonesia 2010, Pantai Pangandaran sendiri tidak termasuk
didalamnya justru yang menjadi bagian dari iklan adalah wisata surfing di
Batukaras dan GreenCanyon di Cijulang. Adanya iklan yang lebih menjurus ke
Pangandaran dan object wisata disekitarnya memudahkan wisman yang akan
berkunjung ke Pangandaran
Selain
pemanfaatan media televisi, pemerintah juga dapat melakukan iklan dengan
menggunakan media lain seperti radio maupun internet. Sejauh ini internet cukup
efektif untuk memberikan gambaran tentang Pangandaran yang sebenarnya,
keindahannya, bagaimana cara mengunjunginya hingga panduan bagaimana cara
berwisata yang baik.
Penataan Pangandaran
Selain
iklan yang bagus, kesan pangandaran yang indah harus terus diciptakan dengan
penataan kawasan wisata yang baik. Kebersihan akan menjadi faktor kunci
keindahan Pangandaran, Petugas yang ada saat ini dirasa masih sangat kurang
untuk melakukan pemeliharaan kebersihan. Banyaknya PKL dan tenda biru di
sepanjang pantai pangandaran membuat semakin pantai terasa lebih kumuh.
Ditambah lagi disebagian pantai masih banyak perahu nelayan yang kumuh dan
tidak tertata dengan baik. Solusi menghidupkan pelabuhan cikidang akan menjadi
bagian penting dalam proses penataan pantai Pangandaran.
Masyarakat
pangandaran memang membutuhkan ladang bekerja untuk menghidupi kehidupan
sehari-hari tetapi tidak selanjutnya harus membuat kumuh Pangandaran.
Pemerintah harus memikirkan bagaimana solusi untuk mengatasi masalah ini. Bali
tetap terlihat indah tanpa harus ada PKL yang berjajar tanpa aturan.
Pemecahan masalah yang ada
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan
Berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No. 1 Tahun 2002 Tentang Perangkat Daerah,
bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis adalah unsur pelaksana
pemerintah daerah bidang kepariwisataan dan sebagian kewenangan bidang
pendidikan dan kebudayaan, yang dipimpin oleh Kepala Dinas berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten (Diparbud) Ciamis mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan
daerah bidang kepariwisataan dan sebagian kewenangan bidang pendidikan dan
kebudayaan khususnya meliputi aspek yang terkait dengan sektor kebudayaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten (Diparbud) Ciamis mempunyai fungsi:
1)
Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengelolaan
kepariwisataan dan kebudayaan
2)
Pelaksanaan fasilitasi pengelolaan kepariwisataan dan kebudayaan
3)
Pelaksanaan perizinan dan pelayanan umum bidang kepariwisataan dan kebudayaan
4)
Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
5)
Pelaksanaan tugas yang ditetapkan oleh Bupati (Perda No. 1 Tahun 2000)
Perkembangan Obyek Wisata Pantai
Pangandaran
Salah
satu obyek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Ciamis adalah obyek wisata
pantai Pangandaran. Obyek wisata ini telah mulai dikelola secara tradisional
sejak tahun 1970- an.
Perkembangan
pengelolaan pantai Pangandaran yaitu:
1)
Tahun 1970, pantai Pangandaran sudah ada, akan tetapi masih dikelola oleh desa
setempat, yaitu Desa Pananjung
2)
Tahun 1985, pengelolaan pantai Pangandaran diberikan kewenangannya ke Dinas
Pariwisata dan kebudayaan (Diparbud) berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 8
Tahun 1985
3)
Sejak saat itu pantai Pangandaran sudah dijadikan tempat tamasya berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1986
4)
Tahun 1993, pantai Pangandaran ditetapkan sebagai salah satu kawasan andalan di
Priangan. (Wawancara dengan Bapak Hendra Gunawan, sebagai Kasi hiburan dan
rekreasi pada tanggal 14 September 2004).
5.
Letak dan Kondisi Fisik Pantai Pangandaran Obyek wisata Pantai Pangandaran
merupakan primadona obyek wisata pantai di Jawa Barat, terletak di Desa
Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak + 92 Km dari kota Ciamis kearah
selatan. Berdasarkan dari data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten
Ciamis tahun 2003 luas kawasan wisata ini meliputi kurang lebih 136 Ha. Jalan
yang menuju ke lokasi obyek wisata pantai Pangandaran dalam kondisi sudah baik
dan sudah beraspal.
Fasilitas yang tersedia di obyek wisata pantai
Pangandaran adalah Toll Gate dan penjualan karcis, lahan parkir, pasar
wisata, hotel dan rumah makan, kios cinderamata dan kios makanan dan
minuman, MCK/ kamar mandi, bumi perkemahan, gedung kesenian, pelayanan
telekomunikasi dan money changer, pasar ikan, TIC (Tourist
Information Centre), kantor pos, rumah sakit, sewa/rental perahu
pesiar, sepeda, ban, papan selancar, jetski, para sailing. Diving,
masjid dan mushola, tim penyelamat wisata pantai, tim SAR, pramu wisata,
pasar tradisional, bioskop, tempat billiard. Obyek wisata pantai Pangandaran
dan lingkungan sekitarnya mempunyai kondisi alam yang masih alami dan
asri. Flora yang dimiliki cukup beragam yang
terdapat
pada kawasan hutan yang masih asri, daerah konservasi terumbu karang serta
taman laut. Sedangkan berbagai jenis fauna yang ada adalah lutung, ular, biawak
yang bisa didapatkan di daerah konservasi ujung Pananjung yang terletak
diantara pantai barat dan pantai timur. Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Ciamis dari tahun 1998 sampai tahun 2003, jumlah
wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata pantai Pangandaran tercatat sebanyak
8.846.698 orang, yang terdiri dari wisatawan nusantara dan wisatawan
mancanegara.
Upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis dalam mengembangkan obyek wisata
pantai Pangandaran
Obyek wisata pantai Pangandaran termasuk obyek
wisata yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten Ciamis. Sehingga dalam
pengembangan obyek wisata itu sendiri merupakan tanggungjawab pemerintah
Kabupaten yang dalam hal ini merupakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
(Diparbud) Kabupaten Ciamis. Upaya pelaksanaan pembangunan/penyediaan sarana
dan penataan lingkungan kepariwisataan di Kabupaten Ciamis diarahkan kepada
hal-hal sebagai berikut:
1.
Meningkatkan dan mengembangkan sarana/fasilitas disetiap obyek wisata
2.
Meningkatkan penataan dan pengelolaan lingkungan obyek wisata
3.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pengusaha jasa pariwisata
4.
Meningkatkan minat investasi baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta
yang bergerak di bidang pariwisata
5.
Meningkatkan koordinasi dengan Dinas/Instansi dalam penyelenggaraan pembangunan
di obyek wisata Mengacu kepada arah kebijakan diatas, maka sasaran kegiatan pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten Ciamis sebagai berikut :
1. Terwujudnya
peningkatan dan pengembangan sarana/fasilitas di setiap obyek wisata
2. Terwujudnya
peningkatan penataan dan pengelolaan lingkungan obyek wisata
3.
Terciptanya respon masyarakat dan pengusaha jasa pariwisata dalam menciptakan
lingkungan yang indah dan menarik
4.
Terciptanya minat investasi baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta yang
bergerak di bidang pariwisata
5. Terciptanya
peningkatan koordinasi dengan Dinas/Instansi dalam penyelenggaraan pembangunan
di obyek wisata
Agar sasaran tersebut
dapat tercapai maka program yang diambil adalah :
1. Melengkapi sarana
dan prasarana di setiap obyek wisata
2.
Sosialisasi yang intensif terhadap para pelaku jasa usaha pariwisata untuk lebih
mematuhi segala kewajibannya dalam melaksanakan usahanya
3.
Sosialisasi Badan/Lembaga pemerintah dan swasta lingkup pemerintah Ciamis agar
mengetahui pentingnya mendukung keberhasilan sector kepariwisataan
4.
Meningkatkan kerjasama dengan Biro perjalanan. Sekolah, kampus, perusahaan,
Dinas, Instansi, lembaga, Badan pemerintah maupun swasta se Jawa
Dalam
pengembangan obyek wisata pantai Pangandaran sendiri, pihak Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan (Diparbud) Kabupaten Ciamis mempunyai beberapa program kedepan,
diantaranya yaitu :
1.
Meningkatkan sumber daya manusia pengelola kepariwisataan dengan melaksanakan
pembinaan, penataran dan pelatihan bagi pengelola pariwisata
2.
Meningkatkan sarana dan prasarana
pengelolaan obyek wisata
3.
Pembangunan untuk pengembangan sarana dan penataan lingkungan di obyek wisata,
meliputi: mengoperasikan kembali gedung kesenian, pembangunan pos pengamanan
pantai, pembangunan taman di sepanjang jalan/pinggir pantai serta penanaman
pohon kelapa di sepanjang pantai
4.
Sosialisasi pada Badan/ Lembaga pemerintah dan swasta lingkup pemerintah Kabupaten
Ciamis agar mengetahui pentingnya mendukung keberhasilan sektor kepariwisataan
5.
Sosialisasi yang intensif terhadap para pelaku jasa usaha pariwisata untuk lebih
memahami segala kewajibannya dalam melaksanakan usahanya
6.
Sosialisasi kepada masyarakat sekitar obyek wisata secara bertahap agar masyarakat
memiliki kepedulian dan rasa memiliki terhadap obyek wisata pantai Pangandaran
7.
Menekan angka kebocoran di obyek wisata melalui pembinaan terhadap para aparat
pemerintah, masyarakat, dan pengusaha
8.
Melaksanakan promosi baik melalui booklet/leflet, mengikuti pameran,
media massa, media elektronik maupun internet
9.
Meningkatkan, melestarikan, mengembangkan seni budaya daerah
10.
Meningkatkan penyelenggaraan event kepariwisataan dan budaya yang menarik
bagi wisatawan
Apabila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya maka
obyek wisata pantai Pangandaran sudah mengalami perkembangan baik dari segi
fisik maupun dari segi jumlah pengunjung yang pada akhirnya berpengaruh pada
peningkatan pendapatan retribusinya. Kondisi obyek wisata pantai Pangandaran
sebelum dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) kurang
terpelihara karena hanya dikelola oleh desa setempat yang baik dari segi dana
maupun pengetahuan masih kurang. (Wawancara dengan Bapak Hendra Gunawan sebagai
Kasi hiburan dan rekreasi pada tanggal 14 September 2004)
Faktor-faktor
Yang Mendorong dan Menghambat Pengembangan Obyek Wisata Pantai Pangandaran
Faktor-faktor
yang Mendorong Pengembangan Obyek wisata Pantai Pangandaran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari
pengamatan langsung, wawancara, dan dokumen di obyek wisata pantai Pangandaran,
maka peneliti mengidentifikasikan hasil penilaian terhadap potensi obyek
wisata.
1.
Daya Tarik
Daya tarik utama yang
ada di obyek pantai Pangandaran adalah :
a.
Pantainya yang landai dengan jarak pasang-surut dan surut relatif lama, memungkinkan
untuk dilakukan kegiatan berenang, berperahu, dll
b. Dapat melihat
matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset)
c. Terdapat pantai
dengan hamparan pasir putih
d.
Terdapat taman laut dan mengalirnya sungai Cirengganis yang dipercaya dapat
membuat orang awet muda
e. Memiliki cagar alam
dengan flora dan fauna
f.
Terdapat goa alam dan buatan ( pada jaman penjajahan Jepang) Pada hari-hari
tertentu di kawasan obyek wisata pantai Pangandaran dapat dijumpai berbagai
macam atraksi wisata seperti : pergelaran kesenian tradisional, hajat laut,
festival layang-layang, pemilihan putra-putri pariwisata, helaran dan pentas
seni tradisional pada sekitar bulan Maret, Juni, dan Juli. (Wawancara dengan
Bapak Ridwan Koswara sebagai pelaksana lapangan pada tanggal 21 September 2004)
2.
Sarana Perhubungan
Jalan yang menuju ke
lokasi obyek wisata pantai Pangandaran kondisinya sudah cukup baik karena sudah
beraspal Kendaraan umum yang melewati lokasi wisata jumlahnya cukup banyak karena
ada trayek ke obyek wisata pantai Pangandaran. Rata-rata wisatawan yang berkunjung
ke obyek wisata pantai Pangandaran menggunakan kendaraan sendiri baik mobil
maupun sepeda motor.
3.
Pengelolaan, perawatan dan pelayanannya
Dalam pengelolaan,
perawatan dan pelayanannya obyek wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Diparbud) yang secara operasional dikelola oleh Unit Pelaksana
Teknis Dinas ( UPTD) Pelayanan yang baik dan keramah tamahan dari pihak
pengelola merupakan salah satu faktor yang penting dalam pariwisata, karena
dengan adanya pelayanan yang baik tersebut maka wisatawan yang berkunjung akan merasa
nyaman. Pelayanan di lokasi kepada wisatawan cukup baik karena ada petugas yang
itunjuk untuk memandu wisatawan yang memerlukan penjelasan atau bantuan.
4.
Akomodasi
Akomodasi yang tersedia
di obyek wisata pantai Pangandaran berupa tempat untuk peristirahatan para
wisatawan. Hotel di sekitar lokasi sudah ada sehingga bagi wisatawan yang ingin
menginap dapat menginap di hotel yang ada di lokasi obyek wisata. Hotel yang
tersedia berjumlah 32, seperti : hotel Surya Pesona, hotel Puri indah, hotel
Karang sari Hotel Bulak laut, dll (lihat lampiran 9)
5.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana
yang ada di obyek wisata berupa toll gate dan tempat penjualan karcis,
lahan parkir, pasar wisata, hotel dan rumah makan, kios cinderamata, kios
makanan dan minuman, MCK/ kamar mandi, bumi perkemahan, gedung kesenian,
pelayanan telekomunikasi dan money changer, pasar ikan, TIC (tourist
information centre), rumah sakit, sewa/ rental perahu pesiar, sepeda, ban,
papan selancar, jetski, para sailing, diving, mesjid dan mushola, tim
pengnyelamat wisata pantai, tim SAR, pramuwisata, dan pasar tradisional. Fasilitas
yang tersedia di obyek wisata belum optimal karena memerlukan biaya yang cukup
mahal untuk memperbaiki maupun untuk penyediaannya. Air bersih yang ada di
obyek wisata pantai Pangandaran berasal dari sumur. Penggunaan air bersih
terutama untuk keperluan MCK wisatawan. Di samping itu, tersedianya air bersih
di kawasan obyek wisata juga untuk
mencukupi kebutuhan air
bersih bagi yang bertempat tinggal di sekitar atau di dekat obyek wisata.
Faktor-faktor
yang Menghambat Pengembangan Obyek Wisata Pantai Pangandaran sebagai berikut:
1.
Faktor internal, yaitu :
a.
Sarana dan prasarana yang belum memadai (arena bermain untuk anak-anak khususnya
di obyek wisata
b.
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di bidang pariwisata dan kebudayaan
masih kurang
c.
Kesadaran sebagian para pengusaha usaha jasa pariwisata dan masyarakat masih
rendah
d.
Masih terdapatnya lahan tidur potensial yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan
pariwisata dan kebudayaan
e.
Kerusakan pesisir pantai akibat abrasi yang disebabkan oleh rusaknya hutan
mangrove
f.
Kurang indahnya obyek wisata karena tidak tertibnya pedagang kaki lima dengan
tenda birunya
g.
Masih terbatasnya dana infrastruktur di kawasan
2.
Faktor eksternal, yaitu :
a.
Adanya persaingan yang semakin ketat dengan daerah lain di luar Kabupaten
Ciamis
b.
Menurunnya ekonomi masyarakat akibat krisis moneter
c.
Meningkatnya pengaruh luar yang mempengaruhi, sehingga menyebabkan melemahnya
budaya daerah
d.
Kultur masyarakat yang kurang mendukung terhadap percepatan pengembangan obyek
dan daya tarik wisata
e.
Adanya penyusupan pengunjung melalui jalan masuk perkebunan PT Start Trust, hal
ini terjadi karena masih kurangnya kesadaran dari para pengunjung untuk
membayar retribusi
f.
Masih kurang sadarnya lembaga-lembaga swasta terhadap sarana dan prasarana
kepariwisataan
Faktor
pendorong dalam pengembangan obyek wisata pantai Pangandaran yang terdiri dari
pantainya yang landai dengan jarak pasang-surut dan surut relative lama,
memungkinkan untuk dilakukan kegiatan berenang, berperahu, pesona matahari terbit
dan tenggelam, pantai dengan hamparan pasir putih, terdapat taman laut dan mengalirnya
sungai Cirengganis, cagar alam dengan flora seperi kawasan hutan yang masih
asri,terumbu karang dan taman laut sedangkan fauna yang ada seperti lutung, biawak,
ular, serta goa alam dan buatan serta kegiatan nelayan mencari ikan sebisa mungkin
dimanfaatkan untuk menarik minat wisatawan. Hal ini harus didukung oleh sarana
dan prasarana yang menuju obyek wisata, tempt parkir, MCK/ Kamar mandi, mushola,
hotel dan rumah makan, kios cinderamata, dan ketersediaan air bersih.
Tanpa
adanya sarana dan prasarana yang mendukung, wisatawan akan enggan untuk dating karena
merasa kurang nyaman. Selain itu budaya masyarakat setempat seperti helaran dan
seni tradisional dan upacara hajat laut harus tetap dilestarikan untuk menambah
daya tarik wisatawan.
Segi pola hidup masyarakat yang sudah menjadi salah
satu khasanah wisata yang sangat penting yaitu cara hidup misalnya bergaya
hidup yang sederhana, sika yang santun, ramah gotong royong, makanan dan
pandangan hidup, kebiasaannya, tradisinya, adat istiadatnya seperti sedekah
laut di kawasan obyek wisata pantai Pangandaran cukup menarik karena masyarakat
di sekitar memiliki kebiasaan, tradisi, sikap pandangan hidup dan adat istiadat
yang unik yang belum tentu dapat dijumpai di wilayah lain.
Pihak pengelola selain harus memperhatikan faktor
pendorong juga harus memperhatikan faktor penghambat pengembangan obyek wisata
pantai Pangandaran seperti faktor internal yaitu sarana dan prasarana yang
belum memadai, khususnya di obyek wisata. Kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia serta sebagian para pengusaha usaha jasa pariwisata dan masyarakat
masih rendah., sehingga belum mampu berpartisipasi aktif dalam memberdayakan
obyek wisata pantai Pangandaran. Mereka perlu diberi pembinaan mengenai
kepariwisataan dan pelatihan. Selama ini
pembinaan
kepada para pengusaha usaha jasa pariwisata dan masyarakat disekitar obyek
wisata kurang rutin sehingga hasilnya kurang maksimal. Selain itu masih terdapat
lahan tidur yang potensial yang belum dimanfaatkan serta terjadinya kerusakan
pesisir pantai akibat abrasi yang disebabkan oleh rusaknya hutan mangrove.
Selain faktor internal, pihak pengelola juga harus
memperhatikan factor eksternal yaitu: Adanya daya saing yang semakin ketat
dengan daerah lain di luar Kabupaten Ciamis. Hal ini menimbulkan daya saing
yang semakin ketat, apabila sosialisasi yang dilakukan oleh pihak pengelola
kurang maka akan mengakibatkan berkurangnya pengunjung ke obyek wisata. Selain
itu adanya pengaruh luar yang mempengaruhi sehingga menyebabkan melemahnya
budaya daerah, padahal dengan adanya budaya daerah tersebut akan mendukung
untuk menarik minat wisatawan.
Selama ini upaya yang dilakukan oleh pihak Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud) selaku pengelola obyek wisata pantai
Pangandaran sudah cukup baik walaupun perlu ditingkatkan. Seperti misalnya
peningkatan kualitas SDM pengelola obyek wisata agar lebih profesional dalam
memberikan pelayanan kepada wisatawan. Selain itu promosi juga harus lebih
ditingkatkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian tentang
peningkatan pendapatan asli daerah melalui pengembangan potensi obyek wisata
pantai Pangandaran maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Upaya yang
harus dilakukan dilakukan oleh pihak pengelola yaitu Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
(Diparbud) Kabupaten Ciamis untuk mengembangkan obyek wisata
pantai
Pangandaran adalah :
1.
Meningkatkan dan mengembangkan sarana/fasilitas disetiap obyek wisata
2.
Meningkatkan penataan dan pengelolaan lingkungan obyek wisata
3.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dan pengusaha jasa pariwisata
4.
Meningkatkan minat investasi baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta
yang bergerak di bidang pariwisata
5.
Promosi yang lebih luas
5.
meningkatkan kebersihan di pariwisata ini.
6.
Meningkatkan koordinasi dengan Dinas/Instansi dalam penyelenggaraan pembangunan
di obyek wisata Mengacu kepada arah kebijakan diatas, maka sasaran kegiatan pengembangan
kepariwisataan di Kabupaten Ciamis sebagai berikut :
1. Terwujudnya
peningkatan dan pengembangan sarana/fasilitas di setiap obyek wisata
2. Terwujudnya
peningkatan penataan dan pengelolaan lingkungan obyek wisata
3.
Terciptanya respon masyarakat dan pengusaha jasa pariwisata dalam menciptakan
lingkungan yang indah dan menarik
4.
Terciptanya minat investasi baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta yang
bergerak di bidang pariwisata
5.
Terciptanya peningkatan koordinasi dengan Dinas/Instansi dalam penyelenggaraan pembangunan
di obyek wisata
2. Faktor yang
mendorong pengembangan obyek wisata pantai Pangandaran
diantaranya
adalah: adanya daya tarik yang dimiliki oleh pantai Pangandaran,
sarana hubungan
yang baik, pengelolaan oleh pihak Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan
(Diparbud), adanya akomodasi yang cukup baik dan sarana
prasarana wisata
yang memadai. Sedangkan faktor penghambatnya terdiri dari
adanya kurang
tertibnya pedagang kaki lima, abrasi laut, rusaknya hutan
mangrove,
kurangnya rasa kepedulian dari masyarakat dan pelaku usaha jasa
pariwisata dan
tenaga kerja yang profesional.
3. Kontribusi
dari obyek wisata pantai Pangandaran untuk pendapatan asli daerah
masih kecil walaupun tiap tahunnya hampir selalu mengalami
peningkatan
Langganan:
Postingan (Atom)